Senin, 11 November 2013

Sekolah tercintaku SMK Kesehatan Surabaya

Tempatku menuntut ilmu, bercengkrama dengan guru-guru, berbagi cerita dengan teman-teman. Hampir 2 tahun lebih sudah sekolah ini menjadi bagian dari hidupku, tidak bagiku untuk melupakan beribu kenangan terukir indah di hati dan fikiranku. Disinilah kutemukan banyak sahabat yang setia menemani disuka dan dukaku. Semoga tali silahturahmi diantara kita tidak berakhir setelah kita berpisah.
Namun, waktu terasa semakin berlalu,tinggalkan cerita tentang kita semua. Mau tidak mau aku harus pergi meninggalkan sekolah ini untuk menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk itu saya mohon doa restu dari Bapak Ibu guru agar saya berhasil dan sukses meraih apa yang saya idam-idamkan selama inii.Tak lupa saya minta maaf atas segala kesalahan yang pernah saya perbuat selama ini .Mungkin saya bandel, melanggar tata tertib, dan tak patuh. Adik-adik kelas yang saya sayangi, jadikan sekolah tercinta kita menjadi sekolah yang maju dan nomer 1, tunjukkan perilaku mulia kalian disekolah dan jaga nama baik sekolah kita di pandangan masyarakat. Belajar yang rajin, patuhi aturan yang ada, hormati guru-guru.
semoga siswa kelas XII  LULUS dengan nilai yang membanggakan dan dapat menjadi teladan untuk adik kelas yang ditinggalkan.

Senin, 21 Januari 2013

kandungan dari rokok


ZAT-ZAT BERACUN PADA ROKOK
Rokok mengandung kurang lebih 4000 lebih elemen-elemen dan setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Selain itu, dalam sebatang rokok juga mengandung bahan-bahan kimia lain yang tak kalah beracunnya.
Zat-zat beracun yang terdapat dalam rokok antara lain adalah sebagai berikut :
1. Karbon monoksida (CO).
Gas CO adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3 – 6%, gas ini dapat di hisap oleh siapa saja. Oleh orang yang merokok atau orang yang terdekat dengan si perokok, atau orang yang berada dalam satu ruangan. Seorang yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian saja, yaitu arus yang tengah atau mid-stream, sedangkan arus pinggir (side – stream) akan tetap berada diluar. Sesudah itu perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan lagi keluar.
Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat dibanding oksigen, sehingga setiap ada asap rokok disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen, oleh karena yang diangkut adalah CO dan bukan O2 (oksigen). Sel tubuh yang menderita kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan yaitu melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses spasme berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana. Di otak, di jantung, di paru, di ginjal, di kaki, di saluran peranakan, di ari-ari pada wanita hamil.
2. Nikotin
Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5 – 3 ng, dan semuanya diserap, sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40 – 50 ng/ml.
Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan panas dari nikotin seperti dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamin-lah yang bersifat karsinogenik. Pada paru, nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Seperti halnya heroin dan kokain, nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan keterikatan fisik. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sekali merokok susah untuk berhenti.
Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin meninggi, berakibat timbulnya hipertensi.
Efek lain merangsang berkelompoknya trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan menggumpal dan akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap yang mengandung CO yang berasal dari rokok.
3. Tar
Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar tar pada rokok antara 0,5-35 mg per batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru.
4. Kadmium
Kadmium adalah zat yang dapat meracuni jaringan tubuh terutama ginjal.
5. Akrolein
Akrolein merupakan zat cair yang tidak berwarna seperti aldehid. Zat ini sedikit banyak mengandung kadar alcohol. Artinya, akrolein ini adalah alcohol yang cairannya telah diambil. Cairan ini sangat mengganggu kesehatan.
6. Amoniak
Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hydrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada pada ammonia sehingga jika masuk sedikit pun ke dalam peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.
7. Asam Format
Asam format merupakan sejenis cairan tidak berwarna yang bergerak bebas dan dapat membuat lepuh. Cairan ini sangat tajam dan menusuk baunya. Zat ini dapat menyebabkan seseorang seperti merasa digigit semut.
8. Hidrogen Sianida/HCN
Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan dan merusak saluran pernapasan. Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya. Sedikit saja sianida dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian.
9. Nitrous Oxid
Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan menyebabkan rasa sakit. Nitrous oxide ini adalah sejenis zat yang pada mulanya dapat digunakan sebagai pembius waktu melakukan operasi oleh dokter.
10. Formaldehid
Formaldehid adalah sejenis gas tidak berwarna dengan bau tajam. Gas ini tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. Gas ini juga sangat beracun keras terhadap semua organisme hidup.
11. Fenol
Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organic seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim.
12. Asetol
Asetol adalah hasil pemanasan aldehid (sejenis zat yang tidak berwarna yang bebas bergerak) dan mudah menguap dengan alcohol.
13. Hidrogen sulfida
Hidrogen sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang gampang terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi yang berisi pigmen).
14. Piridin
Piridin adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan bau tajam. Zat ini dapat digunakan mengubah sifat alcohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
15. Metil Klorida
Metil klorida adalah campuran dari zat-zat bervalensi satu antara hydrogen dan karbon merupakan unsurnya yang utama. Zat ini adalah senyawa organic yang beracun.
16. Metanol
Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Meminum atau menghisap methanol mengakibatkan kebutaan dan bahkan kematian.

Bahaya merokok bagi perokok pasif
Diatas adalah penyakit yang banyak diderita oleh meraka sebagai perokok aktif. Perokok aktif adalah orang yang secara langsung menghisap rokok atas kehendak pribadinya. Selain perokok aktif, ada juga perokok pasif, yakni orang yang menghisap asap rokok yang dikeluarkan dari mulut perokok. Tidak hanya perokok aktif saja yang memiliki resiko terkena penyakit, perokok pasif pun juga demikian. Berikut adalah penyakit yang sangat mungkin menyerang perokok pasif.
·         Meningkatnya resiko kanker paru-paru dan serangan jantung
·         Meningkatnya resiko penyakit saluran pernafasan seperti radang paru-paru dan bronkhitis
·         Iritasi pada mata yang menyebabkan rasa sakit dan pedih
·         Bersin dan batuk-batuk karena alergi
·         Sakit pada tekak, esofagus, kerongkongan dan tenggorokan
·         Sakit kepala sebagai reaksi penolakan nikotin
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa perokok yang merokok di tempat umum atau tidak memperdulikan orang lain yang tidak merokok adalah orang yang egois. Nikmatnya diambil sendiri, sakitnya dibagi-bagi. Selain itu, asap rokok yang dikeluarkan lebih berbahaya daripada yang masuk ke dalam tubuh perokok pasif. Hal ini dikarenakan asap rokok mengandung zat-zat sebagai berikut:
·         Mengandung nikotin dua kali lebih banyak
·         Mengandung karbon monoksida lima kali lebih banyak
·         Mengandung tar lima kali lebih banyak
·         Meningkatnya zat kimia berbahaya bagi kesehatan hingga berkali lipat
Bahaya asap rokok bagi ibu hamil, janin dan bayi
Selain bagi perokok pasif yang dalam keadaan normal, asap rokok lebih berbahaya bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Akibat dari asap rokok tersebut antara lain:
·         Keguguran pada janin yang dikandung
·         Kematian janin di dalam kandungan
·         Pendarahan pada plasenta dan terjadi pembesaran lebih dari 30 persen
·         Berat badan janin berkurang sekitar 20-30 persen dari normal
·         Bayi yang lahir prematur dalam keadaan kesehatan yang tidak stabil
Asap rokok lebih berbahaya lagi jika dihisap oleh bayi, akibatnya adalah:
·         Mengalami gangguan dan penyakit pernafasan
·         Terganggunya perkembangan kecerdasan anak, baik motorik maupun kognitif
·         Terjangkitnya penyakit telinga
·         Bisa meningkatkan resiko penyakit leukimia sebanyak dua kali lipat
·         Meningkatkan resiko kanker otak hingga 22 persen
·         Bayi akan lebih mudah lelah karena oksigen yang tidak terserap sempurna
·         Sindrom kematian secara mendadak
Bahaya merokok untuk anak usia sekolah
Kita dapat menemui di jalan-jalan, baik di kota besar dan kota kecil dimana para pelajar dengan santainya merokok seolah itu bukan perbuatan yang buruk. Anda dapat menemukan mereka di berbagai tempat, seperti kafe, terminal, kendaraan umum atau bahkan di sekitar sekolah mereka sendiri. Orang yang mengerti dan sadar tentang kesehatan pastinya akan prihatin dengan keadaan seperti ini. Merokok itu jelas merugikan kesehatan, namun selain itu ada kerugian lainnya, yakni masalah ekonomi. Para pelajar pada umumnya adalah orang-orang yang masih tergantung secara ekonomi kepada orang tua. Hal ini tentu saja akan menambah berat beban yang harus ditanggung orang tua. Terlebih saat ini banyak juga wanita dan remaja putri yang merokok.
Faktor utama yang menjadi penyebab pelajar merokok adalah lingkungan. Masa remaja yang penuh dengan rasa ingin tahu membuat mereka ingin mencoba banyak hal. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, rokok mengandung nikotin yang mengakibatkan kecanduan. Maka sekali merokok, akan sulit untuk berhenti, kecuali ada kemauan yang keras dan bantuan dari lingkungan. Hal yang kedua ini tentu tidak akan didapatkan ketika para pelajar berada dalam lingkungan perokok. Bahkan banyak diantara para pelajar yang menganggap bahwa pria yang tidak merokok itu tidak jantan. Hal inilah yang menyebabkan para pelajar banyak yang menjadi perokok, dikarenakan rokok merupakan salah satu dari ajang mereka untuk mengaktualisasikan diri mereka. Sebagai simbol bahwa mereka adalah orang gaul dan eksis.
Persepsi seperti ini tentu saja adalah sebuah kesalahan besar. Menurut survey yang dilakukan oleh Yayasan Jantung Indonesia, sekitar 77 persen pelajar Indonesia yang merokok mengawali petualangan mereka dari tawaran atau olok-olok teman-temannya sendiri. Selain itu, kurangnya informasi mengenaibahaya rokok sejak dini menjadi penyebab banyaknya pelajar yang merokok. Padahal setiap mereka menghisap rokok, sama saja menghisap ribuan bahan kimia berbahaya yang justru merugikan kesehatan.
Peran serta orang tua, guru dan masyarakat dalam mengatasi perokok usia dini
Sebagai masyarakat yang sadar akan kesehatan, maka kita harus melakukan sesuatu dalam mensosialisasikan bahaya merokok. Semua pihak, baik itu orang tua, guru, masyarakat dan juga pemerintah harusnya melakukan sosialisasi tentang bahaya merokok bagi pelajar sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Sosialisasi yang dilakukan harus benar-benar riil dan masuk ke alam bawah sadar para pelajar. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah pelajar merokok diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Sekolah dan jajarannya harus berkomitmen membebaskan sekolah dari rokok. Guru, karyawan dan orang tua dan semua orang yang berkunjung ke sekolah tidak diperkenankan merokok seperti di rumah sakit. Hal ini merupakan suatu bentuk keteladanan. Tentu saja akan aneh dan masuk akal jika hanya siswa saja yang dilarang merokok.
2.      Kegiatan yang melibatkan pemuda terutama para pelajar tidak boleh menggunakan sponsor dari perusahaan rokok atau yang berkaitan dengannya.
3.      Orang tua yang merokok tidak memperlihatkan diri saat merokok di depan anak-anaknya, jika memang tidak bisa berhenti merokok. Tetapi jika orang tua bisa berhenti merokok, tentu saja itu akan lebih baik karena dapat dicontoh oleh anak-anaknya.
4.      Jika anak memiliki waktu luang maka tugas orang tua adalah mendorongnya dalam kegiatan yang positif sehingga mereka tidak ada waktu untuk merokok. Kegiatan tersebut bisa seperti les, olahraga, bermusik dan lain sebagainya. Lebih baik lagi jika orang tua turut serta di dalamnya.
Membudayakan hidup sehat yang bebas rokok harus dimulai dari sekarang. Lebih baik anda meninggalkan rokok saat ini dalam keadaan masih sehat dan bugar daripada nantinya anda harus meninggalkan rokok dalam keadaan sakit kritis dan diujung kematian. Demi orang-orang yang kita cintai, ada baiknya kita berhenti merokok mulai dari sekarang. Semoga artikel ini membawa manfaat bagi anda. Salam sehat! (iwan)
referensi : http://permathic.blogspot.com/2012/06/bahaya-rokok-bagi-kesehatan-dan-cara.html

Rabu, 03 Oktober 2012



MATERI                          : Melatih Nafas Dalam Pada Pasien dengan Tracheostomi
PELAJARAN                    : KDM (Kebutuhan Dasar Manusia)
GURU PENGAJAR           : Rudiono S.ST
NAMA                              : Rika Yuli Ana Wati
N.I.S                                 : 067/067.076
KELAS                             :  XI
KEAHLIAN                      : Keperawatan

v  PENGERTIAN :

Memberikan perawatan pada klien yang terpasang tracheostomi.


v  TUJUAN :
1.       Menjamin kelancaran jalan nafas.
2.       Mencegah infeksi.
3.       Memberikan rasa nyaman.

v  PERSIAPAN

a.       Alat
              1 pinset anatomi
              1 pinset cirhurgis
              gunting
              kom

         


·         Sarung tangan steril.
·         Suction set.
·         Bak instrumen
·         Nacl 0,9 %.
·         Kasa steril.
·         Plester.
·         Spuit 10 cc.

b.      Pasien :
·         Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai prosedur yang akan di laksanakan.
·         Memasang sekat di sekeliling tempat tidur.

v  LANGKAH-LANGKAH :
·         perawat mencuci tangan.
·          menghisap lendir.
·          menganjurkan pasien bernafas dalam beberapa kali diantara penghisapan lendir dan    selanjutnya sekali nafas dalam setelah 6 kali nafas biasa.
·          membersihkan luka sekitar tracheostomi dengan NaCl 0,9 %.
·          bila luka kotor,bersihkan dengan H2o2  3% kemudian bilas dengan NaCl 0,9 %.
·          selanjutnya keringkan dengan kassa steril.
·          oleskan zalf antibiotik.
·          tutup dengan kassa steril.
·          cek kepatenan fiksasi tracheostomi.
·          jaga kelembaban tutup tracheostomi.
·          perawat mencuci tangan.
·          merapikan pasien dan lingkungannya.
·          membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya.
·          menulis pada catatan perawatan mengenai prosedur yang telah di lakukan dan reaksi yang terjadi.

v  HAL-HAL YANG HARUS DI PPERHATIKAN :
·         Teknik aseptik.
·         Respon pasien.
·         Kelembaban kassa penutup


Rabu, 19 September 2012

KETERBATASAN DALAM BERPIKIR


Pada dasarnya keterbatasan dalam berpikir itu seseorang yang dalam hidupnya itu hanya memikirkan kemudahan dalam mengerjakan sesuatu akan tetapi hasilnya tidak sempurna. Namun, orang yang seperti itu juga mempunyai kelebihan dalam bidang lainnya. Jadi, jangan pernah menyepelekan orang lain karena setiap manusia itu sudah di takdirkan untuk mempunyai kelebihan masing-masing. Sebagai manusia hendaknya kita harus bersyukur kepada Yang Maha Kuasa karena sebenarnya manusia itu di ciptakan cukup sempurna di bandingkan mahluk yang lainnya.



PEDULI LINGKUNGAN

Peduli lingkungan itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, dimana kita harus menjaga lingkungan kita agar tetap terlihat bersih. Lingkungan rumah yang bersih dan indah akan menunjukkan bahwa rumah itu selalu di rawat dan di jaga oleh orang yang mempunyai rumah tersebut. Akan tetapi, jika rumah itu kotor otomatis rumah tersebut juga menggambarkan sifat kemalasan dari seseorang yang menempati atau yang mempunyai rumah itu. Kegiatan dan perilaku seseorang juga dapat berpengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Misalnya, Eksploitasi yang berlebihan, pembabatan hutan liar, budaya membuang sampah sembarangan, dan hal-hal lainnya yang berjalan tanpa memperhatikan keberlanjutan sebuah system yang utuh dan menyeluruh dan akhirnya merusak bahkan bisa di bilang menghancurkan alam. Secara menyeluruh, dampak ini dapat menimbulkan penyakit, bencana alam, penderitaan. Banyak sekali hal ataupun kejadian yang dapat kita lihat dan akhirnya jelas dirasakan akan adanya sebuah kerugian. Peduli lingkungan dapat berupa membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghijauan, membatasi kendaraan bermotor karena asap yang berlebihan dari kendaraan bermotor dapat menghambat pertumbuhan tanaman di sekitarnya.





KEDEWASAAN DIRI


Ada yang tau gak apa itu DEWASA ??? Menurut saya Dewasa itu tahu bagaimana bersikap yang benar & mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Salah satu contohnya waktu kita sedang mendapatkan masalah, entah dengan keluarga maupun dengan yang lainnya. Kedewasaan itu mencoba untuk berpikiran yang lebih serius sebelum melakukan sesuatu. Dewasa itu bukan hanya terletak pada usianya, akan tetapi dari cara berpikir seseorang yang dapat mengambil keputusan dengan baik. Seseorang tidak selamanya jadi pemenang, maka dari itu kita harus mau belajar dari kesalahan atau kekeliruan atas hasil yang telah di capai.
Ciri-ciri atau karakteristik kedewasaan yaitu :
1.      Memiliki kemempuan mengelola perasaan diri dari perasaan cemburu dan iri hati.
2.      Dapat mengontrol kemarahan ( bersabar ).
3.      Bertanggung jawab atas semua tindakan yang dilakukannya sendiri.
4.      Memiliki kemampuan menerima umpan balik negatif sebagai alat untuk membenahi dirinya sandiri.
5.      Dapat menjaga perasaan orang lain dalam benaknya dan berusaha membatasi sikap keegoisan.
6.      Dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
7.      Dapat menampilkan keyakinan diri tanpa menunjukkan sikap arogan.
8.      Terus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan diri.

Kamis, 30 Agustus 2012

Laporan Pendahuluan Hipertensi



A. PENGERTIAN
Hipertensi adalah ditetapkannya tekanan darah secara menetap dimana tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan diastolnya di atas 90 mmHg.
(Bongkman, 2000: 216)
Hipertensi adalah tekanan darah darah persisten dimana tekanan sistolnya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolnya > 90 mmHg.
(Smelzen, 2002: 296)
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui
Hipertensi adalah tekanan darah bila keadaan istirahat.
(Hinderwood, 2000 :33)
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
Hipertensi adalah didefinisikan oleh (JHC) sebagai tekanan yang lebih tinggi 140/90 mmHg dan diklasifikasikn sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah normal, tinggi sampai hipertensi maligman.
(Doengoes, 1999: 39)
NO KRITERIA Tekanan Darah (mmHG)
1. Sistol 

2. Diastol
3. Normal
Perbatasan (High Normal)
Hipertensi
- Derajad 1
- Derajad 2
- Derajad 3
- Derajad 4 < 130 130 – 139 140 – 159 160 – 179 180 – 209 > 210 < 85 85 – 89 90 – 99 100 – 109 110 – 119 > 120

B. ETIOLOGI
Penyebab dari hipertensi dibagi menjadi 2 golongan :
1. Hipertensi Essensial / Hipertensi Primer
Terdapat sekitar 95% kasus hipertensi yang menyebabkan belum diketahui secara pasti/idiopatik. Tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain : genetik, usia, obesitas, konsumsi alkohol, merokok.
2. Hipertensi Sekunder / Hipertensi Renal
Terdapat sekitar 3 % kasus hipertensi, penyebab spesifikasinya telah diketahui. Hipertensi vaskuler renal, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
(Mansjoer, 1999: 548)
Penyebab hipertensi belum diketahui secara pasti namun para ahli mengungkapkan ada 2 faktor yang memiliki terjadinya penyakit hipertensi.
a. Faktor yang tidak dapat dikontrol
- Keturunan : jenis kelamin
umur
b. Faktor yang dapat dikontrol
Umumnya berkaitan dengan gaya hidup dan pola makan, antara lain :
- Kegemukan
- Kurang olah raga
- Stress
- Konsumsi kopi
- Konsumsi alkohol dan merokok
- Konsumsi garam yang berlebihan


C. TANDA DAN GEJALA
Salah satu tanda dan gejala yang ditemukan hipertensi adalah peningkatan tekanan darah.
Gejala yang sering ditemukan :
1. sakit kepala
2. epitaksis
3. pusing
4. cepat marah
5. telinda berdengung
6. sukar tidur
7. rasa berat di tengkuk/leher
8. mata berkunang-kunang
9. mudah lelah
(Susalit, 2002: 459-460)

D. PATOFISIOLOGI
Peningkatan tekanan darah/hipertensi dipengaruhi oleh curah jantung yang meningkat dan tekanan pada dinding perifer yang meningkat sebagai faktor seperti keturunan, obesitas, konsumsi garam yang berlebihan, konsumsi alkohol, merokok. Olahraga yang kurang berperan penting dalam peningkatan tekanan darah pada hipertensi primer.
Pada tahap awal hipertensi primer curah jantung meningkatkan dan tekanan perifer normal disebabkan oleh peningkatan aktifitas saraf simpatik. Pada tahap selanjutnya curah jantung dan tekanan perifer meningkat karena reflek antiregulasi (mekanisme tubuh untuk mempertahankan keadaan hemodinamik yang normal) karena curah jantung meningkat terjadi konstriksi shugfer pre kapiler.
Hal ini disebabkan oleh adanya kelainan struktural pada pembuluh darah terjadi hipertensi dinding pembuluh darah, sedangkan pada jantung terjadi pencegahan dinding ventrikel adanya penyempitan pada dinding pembuluh darah dan mengakibatkan terjadinya vase kontraksi pembuluh darah.
Vase kontraksi dari pembuluh darah dapat mengakibatkan aliran darah ke ghinal menyebabkan pelepasan renin, produksi renin di pengaruhi oleh stimulasi syaraf simpatis, renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi Angiotensin II yang merangsang skresraldosteron oleh kortek adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal menyebabkan peningkatan volume intravaskuler.
Akibat dari vase kontriksi pembuluh darah mengakibatkan perifer meningkat sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Hal ini menyebabkan kerusakan vaskuler. Kerusakan vaskuler akibat hipertensi terlihat jelas pada seluruh pembuluh perifer. Perubahan vaskuler dapat berupa perubahan vaskuler retina yang dapat mengganggu fungsi penglihatan.
(Tembayang, 2000: 899)



E. PATHWAY
Alkohol, merokok Penggunaan estrogen penyakit
Ginjal


Vase kontraksi pembuluh darah

Penurunan alirah darah


Otak

alirah darah ke otak berkurang

Peningkatan tekanan vaskuler serebral

peningkatan TIK

Penekanan reseptor nyeri

Nyeri Suplai O2 berkurang

ketidakseimbangan O2 dan supaly O2

Menekan hipofisisi anterior

peningkatan sekrsi steroi adrenal

lambung hiperaktivitas

mual, muntah
­gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi Curah jantung

beban kerja
­jantung

hipertensi vaskuler

dilatasi ventrikel kiri

payah jantung

letih, lesu, lemah dan aktifitas menurun

Intoleransi
aktifitas
Ginjal

alirah darah ke ginjal berkurang

sekresi renin

angiotensin I

Angiotensin II
­Aldosteron me

Retensi na dan Qi

Volume intravaskuler meningkat

penebalan pada dinding pembuluh darah

Vasokontraksi
­Tekanan perifer me

sebelum darah masuk ke jantung

setelah darah masuk ke jantung
? sumber



F. KOMPLIKASI
1. Stroke
2. Gagal ginjal
3. Kebutaan
4. Gagal jantung
Beberapa komplikasi dari hipertensi :
1. Penyakit jantung koroner
2. Gagal jantung
3. Kerusakan pembuluh darah otak dapat berupa pecahnya pembuluh darah (stroke) dan kerusakan dinding pembuluh darah
4. Gagal ginjal
5. Kerusakan pada masa yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan sampai kebutaan

G. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Keperawatan
- diit rendah lemak
- diit rendah garam dapur, soda, baring powder, natrium benzoat, monosodium glutamat.
Hindari makanan daging kambing, buah durian, minuman beralkohol
- Lakukan olahraga secara teratur
- Hentikan kebiasan merokok (minum kopi)
- Menjaga kestabilan BB tapi penderita hipertensi yang disertai kegemukan
- Menghindari stress dan gaya hidup yang lebih santai.
(Wijaya Kusuma, 2004: 11)

2. Penatalaksanaan Medis
- Pengobatan hipertensi sekunder lebih mengutamakan pengobatan causal
- Pengobatan hipertensi primer ditujukan untuk enurunkan tekanan darah dengan harapan meprpanjang umur dan mengurangi timbulnya komplikasi.
- Upaya menurnkan tekanan darah ilakukan dengan mengunakan obat anti hipertensi selain dengan perubaha gaya hidup.
- Pengobatan hipertensi primer adalah pengobatan jangka panjang dengan memunkginakn besat untuk seumur hidup.

H. FOKUS PENGKAJIAN
1. Aktifitas / istirahat
Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek
Tanda : frekwensi jantung meningkat, perubahan irama jantung takipinea
2. Sirkulasi
Gejala : Arteosklerosis, penyakit jantung koroner
Tanda : Kenaikan tekanan darah dan penyakit serebrovaskuler
3. Integritas Ego
Gejala : ansietas, ego, depresi, eliforid, riwayat perubahan, kepribadian
Tanda : gelisah, penyempitan kontinyu, perhatian otot mulai tegang, gerakan fisik cepat peningkatan pola bicara.
4. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu
5. Makanan / cairan
Tanda : makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam, tinggi lemak tinggi kolesterol, mual muntah, perubahan BB (meningkat/menurun)
Tanda : adanya adema, obesitas
6. Neurosensori
Gejala : keluhan pusing, gangguan penglihatan epitaksis
Tanda : status mental, perubahan keterjagaan proses pikir respon motorik, penurunan kekuatan genggaman tangan/reflek, tandon dalam.
7. Nyeri (ketidaknyamanan)
Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai sakit kepala, oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya, nyeri abdomen/mussa
8. Pernafasan
Gejala : distress, respirasi, bunyi nafas tambahan (krakles/mengisianosis)
Tanda : dispenia yang berkaitan dengan aktiftas, takipnea, batu dari tanpa sputum, riwayat merokok.
9. Keamanan
Gejala : Ganggung koordinasi/cara berkjalan, hipotensi, postura
(Doengoes, 2000: 39)

I. FOKUS INTERVENSI
1. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan skemia miokard
a. I : Pantau tekanan darah ukur pada kedua paha/tangan
R : Memikirkan gambaran yang lebih lengkap
b. I : Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas
R : Untuk mengetahui adanya trakles
c. I : Amati warna kulit, kelembapan, suhu dan masa pengisian kapiler
R : Untuk mengetahui adanya dekompensasi jantung
d. I : Catat adema umum tertentu
R : Untuk mengidentifikasi gagal jantung
e. I : Kolabroasi dengan dokter dalam pemberian diuretik izud klorotiazid
R : Menurunkan tekanan darah pasien

2. Intolernasi Aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik
a. I : Kaji respon pasien
R : Membantu dalam mengkaji respon fisiologi terhadap stres aktifitas
b. I : Intruksikan pasien tentang teknik hemat energi
R : Mengurangi penggunaan energi serta O2

3. Nyeri : sakit kepala berhubungan dengan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral
a. I : Mempertahankan tirah baring selama fase akut
R : Meminimalkan stimulus meningkatkan relaksasi
b. I : Beri tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala
misal : kompres dingin
R : Menurunkan tekanan vaskuler serebral
c. I : Meminimalkan aktifitas vasokontriksi yang dapat meingkatkan sakit
kepala
R : Agar tidak terjadi sakit kepala

4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan penyakitnya
a. I : Bahas pentingnya menghentikan merokok.
R : Agar klien tidak merokok
b. I : Beri penjelasan tentang pentingnya kerja sama dalam pengobatan
R : Memudahkan pasien untuk sembuh
c. I : Revisi tanda dan gejala
R : Deteksi dini terjadinya komplikasi

5. Koping infektif berhubungan dengan relaksasi tidak adekuat
a. I : Kaji keefektifan strategi koping dengan mengobservasi perilaku
R : Mengubah perilaku hidup seseorang
b. I : Catat laporan gangguan tidur, keletihan
R : Munkin indikator marah yang dapat membuat tekanan darah meningkat
c. I : Libatkan pasien dalam perencaan perawatan dan beri dorongan partisipasi
R : Memperbaiki ketrampilan koping
d. I : Bantu untuk mengidentifikasi dan merencanakan perubahan hidup
R : Menghindari rasa tidak menentu dan tidak berdaya
e. I : Bantu pasien untuk mengidentifikasi stressor spesifik dan
kemungkinan strategi untuk mengatasinya.
R : Pengenalan stressor langkah utama mengubah, respon seseorang terhadap stressor.


DAFTAR PUSTAKA

Doengoes Marylin, E. 2000, Rencana ASUHAN KEPERAWATAN Pedoman Untuk Perencaan dan Pendokumetasian Alih Bahasa I Made Kariasa, dkk. Edisi 3 : EGC, Jakarta.

Engram, Bankono, 1999. Rencana ASUHAN KEPERAWATAN Edisi 8, EGC : Jakarta

Smeltzer S.C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 2, EGC : Jakarta.

Sulalit, E, DKK. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. PKUI : Jakarta.

Wijaya Kusuma H. Pembuluh Darah. Dkk. 2004. Ramuan Tradisonal Untuk Pengobatan Darah Tinggi. Swadaya : Jakarta.


http://denfirman.blogspot.com/2010/06/laporan-pendahuluan-hipertensi.html

BY : RIKA YULI A.W. ( SMK KESEHATAN SURABAYA )
GURU : MOCH. CHOIRUL FAJAR S.Kep