Rabu, 03 Oktober 2012



MATERI                          : Melatih Nafas Dalam Pada Pasien dengan Tracheostomi
PELAJARAN                    : KDM (Kebutuhan Dasar Manusia)
GURU PENGAJAR           : Rudiono S.ST
NAMA                              : Rika Yuli Ana Wati
N.I.S                                 : 067/067.076
KELAS                             :  XI
KEAHLIAN                      : Keperawatan

v  PENGERTIAN :

Memberikan perawatan pada klien yang terpasang tracheostomi.


v  TUJUAN :
1.       Menjamin kelancaran jalan nafas.
2.       Mencegah infeksi.
3.       Memberikan rasa nyaman.

v  PERSIAPAN

a.       Alat
              1 pinset anatomi
              1 pinset cirhurgis
              gunting
              kom

         


·         Sarung tangan steril.
·         Suction set.
·         Bak instrumen
·         Nacl 0,9 %.
·         Kasa steril.
·         Plester.
·         Spuit 10 cc.

b.      Pasien :
·         Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai prosedur yang akan di laksanakan.
·         Memasang sekat di sekeliling tempat tidur.

v  LANGKAH-LANGKAH :
·         perawat mencuci tangan.
·          menghisap lendir.
·          menganjurkan pasien bernafas dalam beberapa kali diantara penghisapan lendir dan    selanjutnya sekali nafas dalam setelah 6 kali nafas biasa.
·          membersihkan luka sekitar tracheostomi dengan NaCl 0,9 %.
·          bila luka kotor,bersihkan dengan H2o2  3% kemudian bilas dengan NaCl 0,9 %.
·          selanjutnya keringkan dengan kassa steril.
·          oleskan zalf antibiotik.
·          tutup dengan kassa steril.
·          cek kepatenan fiksasi tracheostomi.
·          jaga kelembaban tutup tracheostomi.
·          perawat mencuci tangan.
·          merapikan pasien dan lingkungannya.
·          membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya.
·          menulis pada catatan perawatan mengenai prosedur yang telah di lakukan dan reaksi yang terjadi.

v  HAL-HAL YANG HARUS DI PPERHATIKAN :
·         Teknik aseptik.
·         Respon pasien.
·         Kelembaban kassa penutup


Rabu, 19 September 2012

KETERBATASAN DALAM BERPIKIR


Pada dasarnya keterbatasan dalam berpikir itu seseorang yang dalam hidupnya itu hanya memikirkan kemudahan dalam mengerjakan sesuatu akan tetapi hasilnya tidak sempurna. Namun, orang yang seperti itu juga mempunyai kelebihan dalam bidang lainnya. Jadi, jangan pernah menyepelekan orang lain karena setiap manusia itu sudah di takdirkan untuk mempunyai kelebihan masing-masing. Sebagai manusia hendaknya kita harus bersyukur kepada Yang Maha Kuasa karena sebenarnya manusia itu di ciptakan cukup sempurna di bandingkan mahluk yang lainnya.



PEDULI LINGKUNGAN

Peduli lingkungan itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, dimana kita harus menjaga lingkungan kita agar tetap terlihat bersih. Lingkungan rumah yang bersih dan indah akan menunjukkan bahwa rumah itu selalu di rawat dan di jaga oleh orang yang mempunyai rumah tersebut. Akan tetapi, jika rumah itu kotor otomatis rumah tersebut juga menggambarkan sifat kemalasan dari seseorang yang menempati atau yang mempunyai rumah itu. Kegiatan dan perilaku seseorang juga dapat berpengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Misalnya, Eksploitasi yang berlebihan, pembabatan hutan liar, budaya membuang sampah sembarangan, dan hal-hal lainnya yang berjalan tanpa memperhatikan keberlanjutan sebuah system yang utuh dan menyeluruh dan akhirnya merusak bahkan bisa di bilang menghancurkan alam. Secara menyeluruh, dampak ini dapat menimbulkan penyakit, bencana alam, penderitaan. Banyak sekali hal ataupun kejadian yang dapat kita lihat dan akhirnya jelas dirasakan akan adanya sebuah kerugian. Peduli lingkungan dapat berupa membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghijauan, membatasi kendaraan bermotor karena asap yang berlebihan dari kendaraan bermotor dapat menghambat pertumbuhan tanaman di sekitarnya.





KEDEWASAAN DIRI


Ada yang tau gak apa itu DEWASA ??? Menurut saya Dewasa itu tahu bagaimana bersikap yang benar & mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Salah satu contohnya waktu kita sedang mendapatkan masalah, entah dengan keluarga maupun dengan yang lainnya. Kedewasaan itu mencoba untuk berpikiran yang lebih serius sebelum melakukan sesuatu. Dewasa itu bukan hanya terletak pada usianya, akan tetapi dari cara berpikir seseorang yang dapat mengambil keputusan dengan baik. Seseorang tidak selamanya jadi pemenang, maka dari itu kita harus mau belajar dari kesalahan atau kekeliruan atas hasil yang telah di capai.
Ciri-ciri atau karakteristik kedewasaan yaitu :
1.      Memiliki kemempuan mengelola perasaan diri dari perasaan cemburu dan iri hati.
2.      Dapat mengontrol kemarahan ( bersabar ).
3.      Bertanggung jawab atas semua tindakan yang dilakukannya sendiri.
4.      Memiliki kemampuan menerima umpan balik negatif sebagai alat untuk membenahi dirinya sandiri.
5.      Dapat menjaga perasaan orang lain dalam benaknya dan berusaha membatasi sikap keegoisan.
6.      Dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
7.      Dapat menampilkan keyakinan diri tanpa menunjukkan sikap arogan.
8.      Terus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan diri.

Kamis, 30 Agustus 2012

Laporan Pendahuluan Hipertensi



A. PENGERTIAN
Hipertensi adalah ditetapkannya tekanan darah secara menetap dimana tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan diastolnya di atas 90 mmHg.
(Bongkman, 2000: 216)
Hipertensi adalah tekanan darah darah persisten dimana tekanan sistolnya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolnya > 90 mmHg.
(Smelzen, 2002: 296)
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui
Hipertensi adalah tekanan darah bila keadaan istirahat.
(Hinderwood, 2000 :33)
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
Hipertensi adalah didefinisikan oleh (JHC) sebagai tekanan yang lebih tinggi 140/90 mmHg dan diklasifikasikn sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah normal, tinggi sampai hipertensi maligman.
(Doengoes, 1999: 39)
NO KRITERIA Tekanan Darah (mmHG)
1. Sistol 

2. Diastol
3. Normal
Perbatasan (High Normal)
Hipertensi
- Derajad 1
- Derajad 2
- Derajad 3
- Derajad 4 < 130 130 – 139 140 – 159 160 – 179 180 – 209 > 210 < 85 85 – 89 90 – 99 100 – 109 110 – 119 > 120

B. ETIOLOGI
Penyebab dari hipertensi dibagi menjadi 2 golongan :
1. Hipertensi Essensial / Hipertensi Primer
Terdapat sekitar 95% kasus hipertensi yang menyebabkan belum diketahui secara pasti/idiopatik. Tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain : genetik, usia, obesitas, konsumsi alkohol, merokok.
2. Hipertensi Sekunder / Hipertensi Renal
Terdapat sekitar 3 % kasus hipertensi, penyebab spesifikasinya telah diketahui. Hipertensi vaskuler renal, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
(Mansjoer, 1999: 548)
Penyebab hipertensi belum diketahui secara pasti namun para ahli mengungkapkan ada 2 faktor yang memiliki terjadinya penyakit hipertensi.
a. Faktor yang tidak dapat dikontrol
- Keturunan : jenis kelamin
umur
b. Faktor yang dapat dikontrol
Umumnya berkaitan dengan gaya hidup dan pola makan, antara lain :
- Kegemukan
- Kurang olah raga
- Stress
- Konsumsi kopi
- Konsumsi alkohol dan merokok
- Konsumsi garam yang berlebihan


C. TANDA DAN GEJALA
Salah satu tanda dan gejala yang ditemukan hipertensi adalah peningkatan tekanan darah.
Gejala yang sering ditemukan :
1. sakit kepala
2. epitaksis
3. pusing
4. cepat marah
5. telinda berdengung
6. sukar tidur
7. rasa berat di tengkuk/leher
8. mata berkunang-kunang
9. mudah lelah
(Susalit, 2002: 459-460)

D. PATOFISIOLOGI
Peningkatan tekanan darah/hipertensi dipengaruhi oleh curah jantung yang meningkat dan tekanan pada dinding perifer yang meningkat sebagai faktor seperti keturunan, obesitas, konsumsi garam yang berlebihan, konsumsi alkohol, merokok. Olahraga yang kurang berperan penting dalam peningkatan tekanan darah pada hipertensi primer.
Pada tahap awal hipertensi primer curah jantung meningkatkan dan tekanan perifer normal disebabkan oleh peningkatan aktifitas saraf simpatik. Pada tahap selanjutnya curah jantung dan tekanan perifer meningkat karena reflek antiregulasi (mekanisme tubuh untuk mempertahankan keadaan hemodinamik yang normal) karena curah jantung meningkat terjadi konstriksi shugfer pre kapiler.
Hal ini disebabkan oleh adanya kelainan struktural pada pembuluh darah terjadi hipertensi dinding pembuluh darah, sedangkan pada jantung terjadi pencegahan dinding ventrikel adanya penyempitan pada dinding pembuluh darah dan mengakibatkan terjadinya vase kontraksi pembuluh darah.
Vase kontraksi dari pembuluh darah dapat mengakibatkan aliran darah ke ghinal menyebabkan pelepasan renin, produksi renin di pengaruhi oleh stimulasi syaraf simpatis, renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi Angiotensin II yang merangsang skresraldosteron oleh kortek adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal menyebabkan peningkatan volume intravaskuler.
Akibat dari vase kontriksi pembuluh darah mengakibatkan perifer meningkat sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Hal ini menyebabkan kerusakan vaskuler. Kerusakan vaskuler akibat hipertensi terlihat jelas pada seluruh pembuluh perifer. Perubahan vaskuler dapat berupa perubahan vaskuler retina yang dapat mengganggu fungsi penglihatan.
(Tembayang, 2000: 899)



E. PATHWAY
Alkohol, merokok Penggunaan estrogen penyakit
Ginjal


Vase kontraksi pembuluh darah

Penurunan alirah darah


Otak

alirah darah ke otak berkurang

Peningkatan tekanan vaskuler serebral

peningkatan TIK

Penekanan reseptor nyeri

Nyeri Suplai O2 berkurang

ketidakseimbangan O2 dan supaly O2

Menekan hipofisisi anterior

peningkatan sekrsi steroi adrenal

lambung hiperaktivitas

mual, muntah
­gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi Curah jantung

beban kerja
­jantung

hipertensi vaskuler

dilatasi ventrikel kiri

payah jantung

letih, lesu, lemah dan aktifitas menurun

Intoleransi
aktifitas
Ginjal

alirah darah ke ginjal berkurang

sekresi renin

angiotensin I

Angiotensin II
­Aldosteron me

Retensi na dan Qi

Volume intravaskuler meningkat

penebalan pada dinding pembuluh darah

Vasokontraksi
­Tekanan perifer me

sebelum darah masuk ke jantung

setelah darah masuk ke jantung
? sumber



F. KOMPLIKASI
1. Stroke
2. Gagal ginjal
3. Kebutaan
4. Gagal jantung
Beberapa komplikasi dari hipertensi :
1. Penyakit jantung koroner
2. Gagal jantung
3. Kerusakan pembuluh darah otak dapat berupa pecahnya pembuluh darah (stroke) dan kerusakan dinding pembuluh darah
4. Gagal ginjal
5. Kerusakan pada masa yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan sampai kebutaan

G. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Keperawatan
- diit rendah lemak
- diit rendah garam dapur, soda, baring powder, natrium benzoat, monosodium glutamat.
Hindari makanan daging kambing, buah durian, minuman beralkohol
- Lakukan olahraga secara teratur
- Hentikan kebiasan merokok (minum kopi)
- Menjaga kestabilan BB tapi penderita hipertensi yang disertai kegemukan
- Menghindari stress dan gaya hidup yang lebih santai.
(Wijaya Kusuma, 2004: 11)

2. Penatalaksanaan Medis
- Pengobatan hipertensi sekunder lebih mengutamakan pengobatan causal
- Pengobatan hipertensi primer ditujukan untuk enurunkan tekanan darah dengan harapan meprpanjang umur dan mengurangi timbulnya komplikasi.
- Upaya menurnkan tekanan darah ilakukan dengan mengunakan obat anti hipertensi selain dengan perubaha gaya hidup.
- Pengobatan hipertensi primer adalah pengobatan jangka panjang dengan memunkginakn besat untuk seumur hidup.

H. FOKUS PENGKAJIAN
1. Aktifitas / istirahat
Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek
Tanda : frekwensi jantung meningkat, perubahan irama jantung takipinea
2. Sirkulasi
Gejala : Arteosklerosis, penyakit jantung koroner
Tanda : Kenaikan tekanan darah dan penyakit serebrovaskuler
3. Integritas Ego
Gejala : ansietas, ego, depresi, eliforid, riwayat perubahan, kepribadian
Tanda : gelisah, penyempitan kontinyu, perhatian otot mulai tegang, gerakan fisik cepat peningkatan pola bicara.
4. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu
5. Makanan / cairan
Tanda : makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam, tinggi lemak tinggi kolesterol, mual muntah, perubahan BB (meningkat/menurun)
Tanda : adanya adema, obesitas
6. Neurosensori
Gejala : keluhan pusing, gangguan penglihatan epitaksis
Tanda : status mental, perubahan keterjagaan proses pikir respon motorik, penurunan kekuatan genggaman tangan/reflek, tandon dalam.
7. Nyeri (ketidaknyamanan)
Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai sakit kepala, oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya, nyeri abdomen/mussa
8. Pernafasan
Gejala : distress, respirasi, bunyi nafas tambahan (krakles/mengisianosis)
Tanda : dispenia yang berkaitan dengan aktiftas, takipnea, batu dari tanpa sputum, riwayat merokok.
9. Keamanan
Gejala : Ganggung koordinasi/cara berkjalan, hipotensi, postura
(Doengoes, 2000: 39)

I. FOKUS INTERVENSI
1. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan skemia miokard
a. I : Pantau tekanan darah ukur pada kedua paha/tangan
R : Memikirkan gambaran yang lebih lengkap
b. I : Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas
R : Untuk mengetahui adanya trakles
c. I : Amati warna kulit, kelembapan, suhu dan masa pengisian kapiler
R : Untuk mengetahui adanya dekompensasi jantung
d. I : Catat adema umum tertentu
R : Untuk mengidentifikasi gagal jantung
e. I : Kolabroasi dengan dokter dalam pemberian diuretik izud klorotiazid
R : Menurunkan tekanan darah pasien

2. Intolernasi Aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik
a. I : Kaji respon pasien
R : Membantu dalam mengkaji respon fisiologi terhadap stres aktifitas
b. I : Intruksikan pasien tentang teknik hemat energi
R : Mengurangi penggunaan energi serta O2

3. Nyeri : sakit kepala berhubungan dengan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral
a. I : Mempertahankan tirah baring selama fase akut
R : Meminimalkan stimulus meningkatkan relaksasi
b. I : Beri tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala
misal : kompres dingin
R : Menurunkan tekanan vaskuler serebral
c. I : Meminimalkan aktifitas vasokontriksi yang dapat meingkatkan sakit
kepala
R : Agar tidak terjadi sakit kepala

4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan penyakitnya
a. I : Bahas pentingnya menghentikan merokok.
R : Agar klien tidak merokok
b. I : Beri penjelasan tentang pentingnya kerja sama dalam pengobatan
R : Memudahkan pasien untuk sembuh
c. I : Revisi tanda dan gejala
R : Deteksi dini terjadinya komplikasi

5. Koping infektif berhubungan dengan relaksasi tidak adekuat
a. I : Kaji keefektifan strategi koping dengan mengobservasi perilaku
R : Mengubah perilaku hidup seseorang
b. I : Catat laporan gangguan tidur, keletihan
R : Munkin indikator marah yang dapat membuat tekanan darah meningkat
c. I : Libatkan pasien dalam perencaan perawatan dan beri dorongan partisipasi
R : Memperbaiki ketrampilan koping
d. I : Bantu untuk mengidentifikasi dan merencanakan perubahan hidup
R : Menghindari rasa tidak menentu dan tidak berdaya
e. I : Bantu pasien untuk mengidentifikasi stressor spesifik dan
kemungkinan strategi untuk mengatasinya.
R : Pengenalan stressor langkah utama mengubah, respon seseorang terhadap stressor.


DAFTAR PUSTAKA

Doengoes Marylin, E. 2000, Rencana ASUHAN KEPERAWATAN Pedoman Untuk Perencaan dan Pendokumetasian Alih Bahasa I Made Kariasa, dkk. Edisi 3 : EGC, Jakarta.

Engram, Bankono, 1999. Rencana ASUHAN KEPERAWATAN Edisi 8, EGC : Jakarta

Smeltzer S.C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 2, EGC : Jakarta.

Sulalit, E, DKK. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. PKUI : Jakarta.

Wijaya Kusuma H. Pembuluh Darah. Dkk. 2004. Ramuan Tradisonal Untuk Pengobatan Darah Tinggi. Swadaya : Jakarta.


http://denfirman.blogspot.com/2010/06/laporan-pendahuluan-hipertensi.html

BY : RIKA YULI A.W. ( SMK KESEHATAN SURABAYA )
GURU : MOCH. CHOIRUL FAJAR S.Kep

Jumat, 24 Agustus 2012

CINTA YANG PERNAH HILANG


CINTA YANG PERNAH HILANG


Beberapa bulan yang lalu, setelah kau menghilang beberapa waktu, mungkin sekitar dua tahun, kau menghubungiku. Awalnya kita memang bertemu di sana, di dunia maya yang menjadi awal perkenalan kita. Dulu memang tak ada apa-apa. Tak ada rasa, tak ada ikatan, ya, tak ada apa-apa. Namun bebrapa bulan yang lalu, ketika aku menanggapi serius apa kata-kata mu, kini aku merasakan sakit yang hingga air mata pun sulit untuk mengatakannya.
Baru saja aku menghubungimu. Aku begitu ingin bertemu denganmu. Tapi kau, kau bilang kalau kau ingin beristirahat. Aku tahu. Aku paham. Aku bisa mengerti. Karena itu efek dari sakit yang sampai saat ini masih kau rasakan deritanya. Aku diam.
Aku mengingat kembali saat dimana kau masih rajin mengirim pesan pendek padaku. Aku semakin tak paham dengan sikapmu sekarang. Dulu, seingatku, kapanpun kau menghubungiku, aku siap menemanimu. Aku mau menghiburmu, menghibur hatimu yang memang sedang gundah dan sakit. Tapi, sekarang, ketika aku membutuhkan semangatmu, kau seakan-akan tak acuh. Kau tak perdul dengan ku. Dan aku mulai berfikir, ah, siapalah aku ini, aku tak berhak menuntutmu dan memarahimu. Aku tak punya hak untuk sekedar bertanya “kenapa” padamu.
Aku mengingat kembali, semuanya. Apa yang beberapa bulan lalu aku lakukan demi kau. Terdengar konyol dan tak ada artinya. Yah. Percuma dan sia-sia. Mungkin sebagian orang akan berkata aku ini bodoh, tolol, goblok, aneh atau gila.
Kau, pria yang sudah punya tambatan hati.
Kau, pria yang mengidap penyakit mematikan dan menular.
Kau, pria yang berhasil mempermainkan hati ku dengan mudahnya.
Semuanya semakin terlihat dengan jelas. Ya. Semuanya.
Sepertinya perubahan itu mulai nampak sejak peyakitmu menunjukkan perkembangan yang baik. Aku ikut senang dengan itu. Dan harusnya pun aku menyadari, kalau sebaiknya aku pun mulaii melangkah mundur, untuk menjauhimu. Karena memang bukan aku yang seharusnya ada di sekitarmu. Bukan aku. Tapi malaikatmu. Bukan aku. Aku berusaha untuk menyadarkan diriku berulang kali. Bukan aku. Bukan aku. BUKAN AKU!!!!
Aku bingung, aku tak tahu, apa yang seharusnya aku lakukan.
Kau bilang padaku untuk membuang jauh perasaanku, tapi di sisi lain, kau tak mau aku pergii darimu. Dan sekarang, aku merasakan sakitnya. Sakit yang tak bisa tersampaikan dengan air mata. Mungkin karena terlalu sakit. Hingga air mataku enggan untuk ikut meringankan sedikit sakit ini.